Introverted thinking adalah salah satu fungsi kognitif dalam teori kepribadian MBTI yang mula-mula digagas oleh Carl Jung. Pengguna Ti dominan adalah INTP dan ISTP. Sementara pengguna Ti inferior adalah ESFJ dan ENFJ. Sekilas, pengguna Ti dicirikan dengan karakter teoritis, filosofis, dan mendalam. Mereka adalah pemikir independen yang kadang memiliki sudut pandang unik yang belum tentu diterima masyarakat luas.
Definisi Introverted Thinking
Ti atau Introverted Thinking pada dasarnya merupakan fungsi judging berdasarkan standar logika pribadi. Fungsi kognitif ini membuat penggunanya secara otomatis akan mengevaluasi logis tidaknya suatu hal berdasarkan kriteria yang mereka anggap benar. Berbeda dengan Te yang mengutamakan data dan informasi eksternal, Ti lebih “pure logic”, teoritis, dan intens.
Arketip Introverted Thinker: Filsuf, ilmuwan teoritis, science nerd, ahli mind games.
Ciri-ciri Introverted Thinking
- Sangat teoritis.
- Membuat sistematika berpikir logis dengan kategori-kategori khusus dan prinsip yang konsisten.
- Menjunjung tinggi logika murni yang mengutamakan konsistensi, koherensi, dan netralitas dari idealisme pribadi.
- Menggunakan data hanya untuk mendukung pemikirannya, bukan untuk membentuk pemikirannya.
- Abstrak, intens, dan kadang memiliki opini yang rigid.
- Sering kesulitan mengutarakan kedalaman berpikirnya.
Kata Ahli tentang Introverted Thinking
Berikut ini kata beberapa tokoh tipolog mengenai Ti.
Myers dan Briggs
Menurut Myers dan Briggs Ti adalah fungsi kognitif yang berorientasi pada konsistensi internal dan logika atas berbagai ide. Mereka mempercayai framework internal yang mungkin sulit dijelaskan ke orang lain. Fokus Ti adalah pada kedalaman konsentrasi yang objektif dan analitikal. Kata kunci: Menganalisis.
Daryl Sharp
Introverted thinker bukanlah pemikir praktikal sebab mereka lebih berorientasi pada teori.
Carl Jung
Penilaian tipe Ti terkesan dingin, kaku, personal, dan tidak memperhatikan orang lain. Hal itu disebabkan karena mereka lebih terhubung dengan dirinya sendiri daripada dunia luar.
Introverted Thinking dalam Berbagai Posisi
Manifestasi Ti sangat ditentukan di mana fungsi tersebut berada. Ti pada INTP akan sangat berbeda dengan Ti pada ENFJ. Secara umum, berikut ini ciri-ciri Ti dom, aux, tertiary, hingga inferior.
Ti Dominan
Tipe MBTI: INTP dan ISTP
Pada posisi dominan, Ti sangat menentukan jati diri seseorang, tujuan hidupnya, dan kepribadiannya yang paling mendasar. Ti dom biasanya dicirikan dengan karakter berikut ini.
- Tipe yang sangat teoritis, lebih abstrak dan mendalam dibanding Te dom.
- Mengevaluasi logika orang lain dan dirinya sendiri secara otomatis.
- Tertarik dengan teori/prinsip universal yang menjelaskan berbagai hal di dunia.
- Memiliki suatu sistematika berpikir kompleks dengan kategori-kategori tertentu.
- Suka mengutak-atik suatu objek atau gagasan untuk memahami framework logikanya.
- Memandang rasionalisme lebih superior dibanding empirisme.
- Menghormati opini maupun sikap diri yang konsisten dan koheren secara logika.
- Bisa menjadi detektor sesat pikir (fallacy) di lingkungannya.
- Sangat analitis dan terstruktur.
- Sikap yang kadang dianggap tidak sopan (Fe rendah) atau tidak memperhatikan perasaan orang lain (Fi rendah).
Ti Auksiliari
Tipe MBTI: ENTP dan ESTP
Di posisi kedua atau auxiliary, Introverted Thinking memperlihatkan peran yang positif meski tak selalu digunakan. ENTP dan ESTP akan memakai Ti untuk mendukung fungsi Ne dan Se mereka. Ciri-ciri:
- Suka membangun teori atau pemikirannya sendiri, namun lebih fleksibel dibanding Ti dom.
- Gaya bicara lebih luwes dibanding Ti dom yang kaku. Lebih nyaman dalam interaksi sosial.
- Sering mengajak orang untuk menebak-nebak dan terlibat dalam pola permainan mind game atau puzzle.
- Lebih tertarik dengan ilmu yang bersifat teoritis/abstrak/filosofis daripada aplikatif.
- Senantiasa berusaha berpikir dan bersikap konsisten, koheren, serta netral (tidak mencampurkan bias diri) untuk mencapai suatu tujuan.
Ti Tertiari
Tipe MBTI: INFJ dan ISFJ
Pada posisi ketiga, Introverted Thinking jarang digunakan. Baik INFJ maupun ISFJ lebih suka memakai Fe dibanding Ti mereka. Berikut ciri-ciri Ti tertiari.
- Menyukai diskusi filosofis dan teoritis, namun diam-diam insecure dan mudah lelah pada bahasan tersebut.
- Menekan opini dan mengorbankan konsistensi logikanya karena mengutamakan keharmonisan kelompok.
- Memiliki sisi eksentrik dalam pemikirannya namun tidak begitu ia anggap serius.
- Sering disebut hangat di luar, dingin di dalam.
- Akan berusaha mengutarakan opininya dengan hati-hati sesuai mood di sekitarnya.
- Memilih kebersamaan (kolektivisme) dibanding individualisme.
Ti Inferior
Tipe MBTI: ENFJ dan ESFJ
Pada posisi terakhir, Introverted Thinking bersifat sangat lemah. Kalaupun digunakan, penggunanya cenderung ekstrim saat menerapkan Ti, entah dengan positif maupun negatif.
Berikut ciri-cirinya:
- Lebih suka dengan penjelasan yang singkat daripada harus menganalisis informasi yang bertele-tele.
- Kesulitan menganalisis logis-tidaknya suatu hal karena fokus memperhatikan hubungan sosial.
- Menekan opini pribadinya karena khawatir merusak keharmonisan.
- Lebih berorientasi grup (kolektivis) daripada individualis.
- Jarang mengkritisi norma-norma sosial dari sisi logika.
- Kadang terlalu fanatik dan dogmatis pada satu pemikiran Ti, karena posisi Ti yang kurang terlatih.
Introverted Thinking pada Posisi Shadow
Tipe MBTI: XXTJ dan XXFP.
Ti juga berada pada posisi shadow pada 50% tipe MBTI kecuali yang disebut di atas. Pada posisi ini, sifat fungsi kognitif biasanya negatif. Semakin bawah urutannya, semakin lemah dan negatif penggunaan Ti.
INFP, ISFP, ENFP, dan ESFP memakai Ti pada posisi yang sangat lemah hingga menunjukkan arketip demon dan trickster. Ti demon pada INFP dan ISFP biasanya termanifestasikan dengan penolakan bawah sadar untuk berpikir secara objektif logis. Mereka hampir selalu menganalisis berbagai hal dari ‘stance’ idealismenya. Mereka juga kurang menyukai orang-orang yang tidak memiliki moral compass yang jelas. Bahkan tak jarang ENFP dan ESFP menganggap pengguna Ti dom sebagai ‘heartless’ atau tak punya hati karena Ti mereka di posisi vulnerable.
Referensi:
https://www.myersbriggs.org
C. G. Jung. 1921. Psychological Types. Routledge (Kegan Paul). London.
Daryl Sharp. 1936. Personality Types: Jung’s Model of Typology. Inner City Books. Toronto.