Extraverted Sensing (Se)

Se atau Extraverted Sensing merupakan salah satu fungsi kognitif dalam teori kepribadian yang dibuat oleh Carl Gustav Jung serta turunannya. Fungsi kognitif ini masuk dalam kategori fungsi persepsi yang membuat penggunanya menerima data tanpa melakukan penilaian logis – tak logis, maupun bermoral – tak bermoral.

Pengertian Extraverted Sensing

Secara umum fungsi kognitif MBTI terbagi dalam 2 kategori besar, yang pertama fungsi rasional/penilaian dan yang kedua fungsi irasional/persepsi. Fungsi penilaian berguna untuk menentukan sesuatu menggunakan standar logika (T) atau etika (F). Sementara fungsi persepsi berfungsi untuk menyerap data secara apa adanya.

Fungsi persepsi terbagi menjadi dua, yaitu:

  1. Fungsi Intuitive (N)
  2. Fungsi Sensing (S)

Fungsi Sensing masih dibagi lagi menurut orientasi pengggunanya, yaitu Subjective Sensing atau Introverted Sensing (Si) dan Objective Sensing atau Extravert Sensing (Se). Fungsi Se disebut extraverted atau objektif apabila data yang masuk tidak difilter secara khusus oleh penerimanya.

Dengan demikian, secara definitif, Extraverted Sensing adalah fungsi persepsi yang menyerap data sensorik (inderawi) secara objektif. Data sensorik yang dimaksud adalah data yang bisa diperoleh lewat kelima indera, yaitu mata, telinga, kulit, hidung, dan lidah. Namun dalam skala yang lebih besar, Se user juga akan menerima data tak langsung tampak seperti observasi mikroskopik. Selain itu, fungsi Se yang tinggi juga membuat seseorang pandai mengutak-atik data sensori yang ada seperti memahami kualitas fisik suatu barang, mengidentifikasi bahaya tidaknya suatu medan, dan lain sebagainya.

Karena berorientasi indera, pengguna Se biasanya tidak terlalu memikirkan perubahan di masa depan. Mereka sulit menerima prediksi atau dugaan yang tidak jelas kebenarannya dan belum berubah menjadi fakta. Mereka bisa menjadi sosok yang sangat realistis, bahkan hiper-realistis.

Extraverted Sensing menurut Tokoh Tipologi

Berikut ini penjelasan mengenai tipe Se oleh beberapa tokoh tipologi dari Marie Louise dan Hilman sampai Isabel Briggs.

Se menurut Marie-Louise Von Franz dan James Hilman

Tipe Extraverted Sensing terdiri dari orang-orang yang memiliki bakat dan spesialisasi dalam mengindera serta mengaitkan sesuatu secara konkret. Mereka mengobservasi berbagai hal, mencium berbagai bebauan, dan ketika masuk ke sebuah ruangan, mereka akan langsung tahu jumlah orang di ruangan tersebut.

Se menurut Daryl Sharp

Tipe Se cenderung memperhatikan dunia luar. Mereka sangat mementingkan fashion dan mampu berpakaian dengan baik. Meja-meja mereka dipenuhi anggur yang lezat dan mereka memiliki benda-benda berharga yang mahal. Mereka juga menyukai pesta dan olahraga aktif, serta bertemu orang-orang. Mereka adalah tipe yang akan mendaki gunung Everest hanya karena ada gunung di sana.

Se menurut Dario Nardi

Mover Se: Aktif secara fisik, bergerak dan menggerakkan orang lain. Style agresif. Langsung menyelesaikan masalah. Tanggap dengan data relevan. Mengatasi ancaman. Fokus pada opsi untuk langsung bertindak, orientasi pada net income, impulsif, kuat, dan kadang ofensif.

Sensate Se: Menyerap pengalaman inderawi. Menikmati kehidupan. Mempercayai data sensori yang kompleks. Memilih bersenang-senang dan aktivitas santai. Mengikuti mobilitas orang lain dan mengharmonisasikannya. Sensual. Mengapresiasi keindahan. Artistik, elegan, dan mengundang.

Ciri-ciri Extraverted Sensing

Semua orang menggunakan fungsi Se. Kita mendengar dengan telinga, merasa dengan lidah, meraba dengan kulit, hingga melihat dengan mata. Hanya saja, tingkat penggunaannya berbeda-beda antar satu individu dengan individu lain. Semakin tinggi Se, semakin seseorang menjadi realistis dan berorientasi pada masa kini. Secara umum, mereka juga akan semakin piawai dengan kemampuan tersebut. Semakin rendah Se, semakin seseorang kurang realistis tentang hal yang belum ada.

Berikut beberapa karakter khas Se secara umum:

  1. Realistis, bahkan hiper-realis.
  2. Skeptis dengan ilham, dugaan, atau firasat.
  3. Memilih sesuatu yang sudah terbukti dibanding mengambil resiko pada inovasi baru.
  4. Memilih aksi langsung atau rencana jangka pendek dibanding membuat rencana jangka panjang.
  5. Menyukai bidang-bidang yang melibatkan kemampuan indera (olahraga, fashion, sampai seni -tergantung orangnya).
  6. Mampu mengikuti perubahan trend dengan cepat.
  7. Pandai dan tahu cara menciptakan sensasi khusus seperti kesenangan dalam aktivitas fisik.
  8. Tanggap dan mawas dengan adanya konfrontasi fisik.
  9. Menghargai kepemilikan atas materi, terutama yang indah, langka, dan berharga.
  10. Menikmati momen-momen masa kini.

Contoh Se

Berikut ini contoh skenario yang membedakan Extraverted Sensing dan Extraverted Intuition serta Introverted Sensing.

Extraverted Sensing di Berbagai Posisi

Se merupakan fungsi yang digunakan oleh 50% tipe MBTI di posisi sadar. Berikut ini penjelasan fungsi Se di posisi dominan, auxiliary (kedua), tertiary (ketiga), dan inferior (keempat).

SE sebagai Fungsi Utama

Tipe Se dominan terdiri dari ESTP dan ESFP. Di posisi tersebut, Se memberikan pengaruh besar pada kepribadian seorang individu. Umumnya, orang-orang dengan Se dominan memiliki orientasi dan karakteristik sebagai berikut:

  1. Sangat realistis dan berorientasi fakta, tidak suka menduga-duga atau berasumsi.
  2. Menikmati momen hidup, ingin hidup sepenuhnya (berprinsip YOLO; You Only Live Once).
  3. Seringkali merupakan tipe yang menyukai dan memperhatikan benda-benda yang estetik, berharga, hingga langka.
  4. Hidup di masa kini dan cepat mengikuti trend terkini.
  5. Gaya hidup aktif, umumnya menikmati sensasi dari adrenalin dan sensasi-sensasi fisik lainnya.
  6. Mampu dan tahu cara menciptakan sensasi-sensasi khusus.
  7. Ketertarikan pada bidang inderawi seperti fashion, olahraga, musik, dan lain-lain.
  8. Cenderung lebih tanggap dalam konfrontasi karena mudah melihat data fisik.
  9. Memiliki kecenderungan bersikap spontan, tanggap merespon kondisi yang ada.
  10. Meski sangat empiris, kadang bisa mempercayai hal-hal tak masuk akal seperti cerita hantu akibat Ni inferior.

SE sebagai Fungsi Kedua

Pada posisi kedua, Extraverted Sensing digunakan untuk mendukung fungsi utama. Jadi manifestasi sikapnya bisa berbeda tergantung apa fungsi utama yang digunakan. Se pada posisi kedua juga berperan sebagai “parent” menurut model fungsi kognitif dari John Beebe. Artinya, pada posisi ini, Se sangat kompeten namun tidak selalu terpakai. Penggunanya akan mengggunakan Se untuk menasehati diri sendiri dan orang lain.

Secara umum, berikut ini karakter Se di posisi kedua.

  1. Suka mengingatkan dirinya dan orang lain untuk langsung “aksi” dibanding membuat rencana jangka “tahunan” yang mereka anggap mengawang-awang.
  2. Sering mengingatkan diri untuk lebih membumi dibanding mengikuti inspirasi yang belum tentu berhasil.
  3. Tidak konfrontatif, tapi mawas diri dengan adanya konfrontasi sehingga meski introvert, mereka bisa lebih “berani” dan blak-blakan.
  4. Menyukai aktivitas atau hiburan yang melibatkan kemampuan sensori seperti berdandan, bermain musik, bersepeda, sampai bungee jumping.
  5. Mampu menciptakan sensasi-sensasi fisik tertentu bila diperlukan.
  6. Memiliki kecenderungan bersikap spontan, tanggap merespon kondisi yang ada.

Perlu dipahami, pengguna Se di posisi kedua akan secara otomatis memiliki Ni di posisi ketiga. Pada kepribadian ini, Ni tidak terlalu kuat sehingga Se lebih diandalkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

SE sebagai Fungsi Ketiga

Pada posisi ketiga, Se bersifat lebih lemah dan umumnya tidak stabil serta kurang kompeten. ENTJ dan ENFJ akan lebih memilih menggunakan Ni dibanding Extraverted Sensing karena hal tersebut. Berikut beberapa ciri Se pada posisi ketiga:

  1. Cenderung menghindari konfrontasi fisik. Kadang terlalu ketakutan, namun kadang terlalu berani (tak bisa mengukur kemampuan fisik diri dan lawan).
  2. Pemikir jangka menengah, bukan panjang (Ni dominan) atau pendek (Se dominan).
  3. Sering tidak menyadari detil-detil di lingkungannya.
  4. Memilih bertindak berdasarkan implikasi di masa depan (Ni) dibanding realita yang ada saat ini (Se).
  5. Menyukai aktivitas yang menantang keterampilan inderawi namun sesekali waktu saja.
  6. Cenderung mengagumi orang dengan tipe Se dominan.
  7. Memiliki “hidden agenda” Se, seperti ingin menjadi lebih baik secara fisik, atau ingin hidup bergelimang materi.

SE sebagai Fungsi Keempat

Di posisi terakhir atau inferior, Se biasanya bersifat sangat lemah. INTJ dan INFJ sebagai Ni dominan cenderung menekan Extraverted Sensing dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan Se justru sering terlihat saat kedua tipe tersebut sedang tertekan dengan manifestasi yang kurang sehat. Berikut ciri-ciri pengguna Se inferior:

  1. Sangat abai atau sering tidak menyadari kondisi diri dan lingkungannya.
  2. Gaya hidup tidak aktif secara fisik, lebih asyik di pikirannya.
  3. Sering berimajinasi bahkan saat mengerjakan pekerjaan fisik.
  4. Saat tertekan, sering melakukan tindakan Se unhealthy seperti makan terlalu banyak.
  5. Tidak menyukai hiburan fisik, lebih memilih menghabiskan waktu sendiri di rumah.
  6. Mudah lelah dengan hal-hal inderawi seperti pencahayaan yang tinggi, suara monolog yang tak berhenti, dan lainnya.
  7. Merasa canggung saat melakukan aktivitas fisik seperti olahraga atau bingung memilih baju yang fashionable.
  8. Bukan FOMO. Kurang bisa mengikuti perubahan trend dalam jangka waktu cepat.
  9. Kurang tertarik dengan hal-hal material seperti benda-benda mahal atau perhiasan mewah.

Extraverted Sensing di Posisi Shadow

Pada 50% tipe MBTI, Se tidak digunakan secara sadar. Pada tipe Si dominan dan Si auxiliary, Se biasanya diabaikan karena pengguna selalu memakai filter sensori subjektif. Se hanya akan dipakai dalam kondisi khusus seperti untuk mempertahankan diri.

Di sisi lain, Ne dominan dan Ne auxiliary memiliki fungsi Extraverted Sensing yang paling rendah dibanding tipe lainnya. Akibatnya, XNXP umumnya memiliki karakter yang kurang realistis dan tak suka pada mereka yang mengagung-agungkan kesenangan hedonistik. Mereka menggunakan Ne yang berorientasi pada ide-ide, dan Si yang notabene bersifat lebih kalem.

Referensi:

  • Daryl Sharp. 1987. Personality Types: Jung’s Model of Typology. Inner City Book: Toronto.
  • Marie Louise Von Franz dan James Hillman. Lectures on Jung’s Typology. Spring Publication.
  • C. G. Jung. 1921. Psychological Types. Routledge (Kegan Paul). London.
  • Dario Nardi, The Magic Diamond: Jung’s 8 Paths For Self-Coaching

Tinggalkan komentar

You cannot copy content of this page